Program Studi Peternakan Laksanakan Kuliah Pakar: Pemateri Profesor dari Kobe University dan Universitas Hasanuddin

Oleh: Evan Trisno Tulie . 6 Maret 2024 . 16:04:54

Gorontalo - Rabu 6 Maret 2024, Program Studi Peternakan pada Program Magister, Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo melaksanakan kuliah pakar bagi mahasiswa dengan tema “Genetics and the Challenges of Providing Food of Animal Origin”. Kegiatan kuliah pakar dilaksanakan di Aula Sidang Promosi Program Pascasarjana dan dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Hasim, M.Si; Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Program Pascasarjana. Sebagai Pemateri Utama adalah Prof. Hideyuki Mannen, Ph.D dari Kobe University, Jepang. Pemateri Pendamping yaitu Prof. Rr. Sri Rachma A.B., M.Sc, Ph.D yang lebih akrab disapa dengan Prof. Lita dari Universitas Hasanuddin, Makassar.

Kedua pemateri merupakan profesor dengan keilmuan Genetika dan Pemuliaan Hewan. Prof. Mannen adalah dosen Department of Bioresource Science dan merupakan Wakil Dekan Graduate School of Agriculture Science. Beliau aktif sebagai peneliti di Laboratory of Breeding and Genetics yang turut berkontribusi dalam riset Wagyu atau daging Sapi Jepang yang terkenal dengan keempukan dan kelezatan cita rasanya. Prof. Lita adalah dosen dan mantan Ketua Program Studi Peternakan pada Program Doktor Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.

Ketua Program Studi, Dr. Ir. La Ode Sahara, S.Pt, M.Si menyampaikan bahwa kedatangan Prof. Mannen dan Prof. Lita bersama tim peneliti dosen dan mahasiswa dalam rangka penelitian genetika Kambing Kacang di Sulawesi. Pengambilan sampel dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiwa S2 dan S3 dari Kobe University, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Negeri Gorontalo. Di sela waktu penelitian, mereka berkunjung dan memberikan kuliah kepada Civitas Akademika Peternakan Universitas Negeri Gorontalo.

Kuliah Pakar diikuti oleh dosen dan mahasiswa program studi peternakan pada program magister (S2) dan program sarjana (S1). Prof. Mannen menjelaskan bahwa awalnya di Jepang tidak membudidayakan ternak sapi. Budidaya dan budaya konsumsi daging sapi justru diperkenalkan oleh imigran asal semenanjung Korea. Masyarakat Jepang mengkonsumsi protein hewani yang kini mulai bergeser dari konsumsi daging ikan ke daging ternak dengan pola konsumsi daging ternak; 30% ayam, 30% babi, 25% sapi, 15% kambing/domba dan aneka ternak lainnya.

Saat ini masyarakat dihadapkan pada tantangan penyediaan pangan asal hewan karena kebutuhan konsumsi yang terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi protein hewani terutama asal ternak. Kuantitas dan kualitas ternak terus ditingkatkan melalui berbagai cara, salah satunya melalui perbaikan genetik dan pemuliabiakan (breeding) ternak. Upaya serius meningkatkan performa ternak di Jepang melalui breeding method atau metode pemuliabiakan telah berlangsung sekitar 50-an tahun dan telah menghasilkan berbagai ternak unggul, termasuk Sapi Wagyu.

Prof. Lita pada kesempatan yang sama juga menjelaskan bahwa ilmuwan genetika dan pemuliaan ternak fokus pada peningkatan performa ternak melalui breeding method. Awalnya hewan liar didomestikasi menjadi ternak budidaya dan dalam waktu yang cukup lama dilakukan breeding untuk meningkatkan kualitasnya, seperti bobot badan, bentuk tubuh, dan sifat reproduksinya. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan asal hewan yang akhirnya diharapkan berdampak positif pada pendapatan dan kesejahteraan peternak.

Agenda

4 April 2024

Sidang Terbuka

Promosi Doktor Bidang Linguistik Terapan a.n Dewi Dama

4 April 2024

Workshop

Webinar Nasional dengan Tema Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah : Menuju Kemandirian Finansial dan Pembangunan Berkelanjutan

25 - 28 Maret 2024

Evaluasi Lapangan

Dalam Rangka Usulan Pembukaan Program Studi Ekonomi Program Doktor Pada Universitas Negeri Gorontalo

20 - 22 Maret 2024

Asesmen Lapangan

Akreditasi Program Doktor Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo Oleh Tim Asesor BAN-PT Dr. R. Ahmad Buchari, S.IP., M.Si (Universitas Padjadjaran) dan Prof. Dr. Kiagus Muhammad Sobri, M.Si (Universitas Sriwijaya)