Konferensi Internasional: The 16th Asia Impact Assessment Conference

Oleh: Evan Trisno Tulie . 21 Agustus 2024 . 17:15:45

21 Agustus 2024 - Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali, menjadi saksi berlangsungnya kegiatan prestisius Konferensi Internasional: The 16th Asia Impact Assessment Conference. Kegiatan ini diorganisir oleh Perkumpulan Program Studi Ilmu Lingkungan (PEPSILI) dan menjadi ajang bergengsi yang mempertemukan para akademisi dan praktisi lingkungan dari berbagai universitas, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Konferensi yang diadakan pada tanggal 21 Agustus 2024 ini dihadiri oleh para pengurus dan anggota PEPSILI, termasuk Dosen Ilmu Lingkungan Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, S.Pd., M.Si yang merupakan anggota kehormatan PEPSILI juga sebagai peserta dari Program Studi S3 Ilmu Lingkungan Pascasarjana UNG dan beberapa Dosen Ilmu Lingkungan yaitu Dr. Fitryane Lihawa, M.Si; Dr. Marini Susanti Hamidun, S.Si, M.Si; Dr. Sukirman Rahim, S.Pd., M.Si; Dr. Iswan Dunggio, S.P., M.Si; Rakhmat Jaya Lahay, S.Si, M.Sc dan Dr. Chairunnisah J. Lamangantjo, M.Si yang ikut andil dalam kegiatan tersebut. Serta akademisi yang berdedikasi dalam bidang ilmu lingkungan dari berbagai negara. Kehadiran para peserta dari beragam latar belakang akademis dan profesional ini semakin memperkaya diskusi dan pertukaran ilmu selama konferensi berlangsung.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia, yang menekankan pentingnya konferensi ini dalam memajukan kajian dampak lingkungan di kawasan Asia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan, “Konferensi ini bukan hanya menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga sebagai forum untuk menjalin kerjasama antar universitas dan institusi dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan di tengah tantangan global.”

Keynote Speech oleh Dr. Hanif Faisol Nurofiq

Dalam konferensi ini adalah Keynote Speech yang disampaikan oleh Dr. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut., M.P., yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Perencanaan Kehutanan dan Pengelolaan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Dalam penyampaiannya yang bertajuk “Environmental Assessment for Sustainability”, Dr. Hanif Faisol menekankan pentingnya penilaian lingkungan sebagai fondasi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Ia juga menyoroti peran penting pemerintah dalam memastikan bahwa setiap proyek pembangunan yang dilakukan di Indonesia tidak hanya mempertimbangkan aspek ekonomi, tetapi juga dampak terhadap lingkungan.

Dr. Hanif menyampaikan, “Pentingnya penilaian lingkungan terletak pada kemampuannya untuk memprediksi dan mengelola dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan demikian, pembangunan dapat dilaksanakan tanpa mengorbankan keberlanjutan sumber daya alam kita.”

Sesi Pembicara Undangan

Selain Keynote Speech yang inspiratif, konferensi ini juga menghadirkan beberapa pembicara undangan yang tak kalah menarik. Sesi ini dimulai dengan presentasi dari Farid Mohammad, ST., M. Env, yang menjabat sebagai Kasubdit Pengembangan Sistem Kajian Dampak Lingkungan. Dalam sesi ini, Farid membahas mengenai Sosialisasi Sistem Informasi Amdalnet dengan tema “Integrasi Amdalnet dan OSS-RBA”. Ia menjelaskan bagaimana integrasi antara Amdalnet dan OSS-RBA dapat meningkatkan efisiensi dalam proses penilaian dampak lingkungan di Indonesia. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, diharapkan proses perizinan lingkungan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan transparan.

Selanjutnya, Professor Akira Tanaka dari Jepang menyampaikan materi dengan judul “The Role of EIA to Realize Nature Positivity, Focusing on Compensatory Mitigation and Net Loss”. Profesor Tanaka menekankan peran penting dari Environmental Impact Assessment (EIA) dalam memastikan bahwa proyek pembangunan tidak hanya meminimalisir kerusakan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan. Beliau menyoroti pentingnya mitigasi kompensasi dan upaya untuk mencapai "net loss" yang berarti tidak ada penurunan bersih dalam kualitas lingkungan akibat proyek pembangunan.

Sesi terakhir diisi oleh Professor Jin-Oh Kim dari Korea, yang juga dikenal sebagai pakar dalam bidang penilaian dampak lingkungan. Beliau menambahkan perspektif regional dalam diskusi dengan memaparkan studi kasus dan best practices dari Korea Selatan dalam menerapkan penilaian dampak lingkungan yang komprehensif dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Konferensi ini ditutup dengan diskusi panel yang melibatkan semua pembicara dan peserta. Diskusi ini menghasilkan beberapa rekomendasi penting, di antaranya perlunya peningkatan kerjasama regional dalam penelitian dampak lingkungan, serta pentingnya adopsi teknologi baru dalam proses penilaian dampak lingkungan.

Kegiatan ini ditutup dengan harapan bahwa hasil dari konferensi ini dapat menjadi pijakan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan terkait dampak lingkungan di masa depan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, para peserta diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang didapat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan di berbagai negara.

Demikianlah Konferensi Internasional: The 16th Asia Impact Assessment Conference berhasil dilaksanakan dengan sukses, membawa angin segar bagi upaya pelestarian lingkungan di kawasan Asia dan sekitarnya.

Agenda

4 - 7 Juli 2024

Asesmen Lapangan

Akreditasi Program Magister Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo Oleh Tim Asesor LAMDIK Prof. Dr. Dedy Achmad Kurniady, M.Pd (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Dr. Ansar M.Si (Universitas Negeri Makassar) 4 s.d 7 Juli 2024

4 April 2024

Sidang Terbuka

Promosi Doktor Bidang Linguistik Terapan a.n Dewi Dama

4 April 2024

Workshop

Webinar Nasional dengan Tema Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah : Menuju Kemandirian Finansial dan Pembangunan Berkelanjutan

25 - 28 Maret 2024

Evaluasi Lapangan

Dalam Rangka Usulan Pembukaan Program Studi Ekonomi Program Doktor Pada Universitas Negeri Gorontalo