Gorontalo, 13 Februari 2025 – Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Gorontalo menjadi tuan rumah sosialisasi Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan dan Program Studi Magister Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program akademik berbasis lingkungan yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di wilayah Gorontalo dan sekitarnya.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Gorontalo, Ir. Maryuna Pabutungan, M.P. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang lingkungan hidup untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan degradasi ekosistem. “Kehadiran program studi ini merupakan langkah maju dalam mencetak akademisi dan praktisi lingkungan yang memiliki kompetensi tinggi untuk mengatasi permasalahan lingkungan di tingkat lokal, nasional, hingga global,” ujarnya.

Sosialisasi ini menghadirkan dua akademisi terkemuka, yaitu Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan, S.Pd., M.Si dan Prof. Dr. Sukirman Rahim, S.Pd., M.Si, yang memberikan pemaparan mengenai struktur kurikulum, metode pembelajaran, serta prospek lulusan dari kedua program studi tersebut.

Dalam paparannya, Prof. Dr. Dewi Wahyuni K. Baderan menjelaskan bahwa Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu melakukan riset mendalam terkait berbagai aspek lingkungan, termasuk ekologi, manajemen sumber daya alam, dan kebijakan lingkungan. “Kami ingin mencetak ilmuwan yang tidak hanya memiliki keahlian teoretis, tetapi juga keterampilan aplikatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah lingkungan yang kompleks,” jelasnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Sukirman Rahim menguraikan tentang Program Studi Magister Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Beliau menyoroti keterkaitan erat antara pertumbuhan penduduk dan kondisi lingkungan, yang menjadi isu strategis dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan. “Program ini memberikan pemahaman mendalam tentang dampak kependudukan terhadap lingkungan serta strategi mitigasi yang dapat diterapkan untuk mengurangi tekanan ekologis akibat aktivitas manusia,” paparnya.

Sosialisasi ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta yang terdiri dari akademisi, mahasiswa, serta praktisi lingkungan mengajukan berbagai pertanyaan seputar peluang riset, mekanisme pendaftaran, serta kerja sama yang dapat dilakukan antara institusi pendidikan dan pemerintah dalam bidang lingkungan.

Di akhir acara, Ir. Maryuna Pabutungan, M.P. mengapresiasi kehadiran para narasumber dan peserta yang antusias dalam mengikuti sosialisasi ini. Beliau berharap bahwa program studi yang diperkenalkan dapat menarik minat lebih banyak calon mahasiswa, terutama dari kalangan profesional yang ingin memperdalam keilmuan mereka di bidang lingkungan dan kependudukan. “Semoga kehadiran program ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan di Gorontalo dan sekitarnya,” tutupnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat akademik dan praktisi lingkungan semakin memahami pentingnya pendidikan berbasis lingkungan sebagai solusi terhadap tantangan ekologi yang semakin kompleks di masa depan.